You are here: Home » Serba-serbi Teknologi » Bakteri Menyala Bisa Antarkan Pesan Rahasia
Jakarta - Peneliti berusaha mencari cara untuk menyampaikan pesan rahasia tanpa mengandalkan perangkat elektronik. Hal itu dicapai dengan memanfaatkan bakteri yang menyala.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Tufts University, David Walt, dan George Whitesides dari Harvard. Keduanya melakukan penelitian dengan bakteri E. Coli.
Seperti dikutip detikINET dari ScienceMag, Kamis (29/9/2011), keduanya memanfaatkan tujuh koloni bakteri E. Coli. Kemudian, setiap koloni ditambahkan gen protein dengan warna yang berbeda-beda.
Dari situ, didapatkan 49 kombinasi warna yang bisa diterjemahkan pada 26 huruf alfabet dan 23 simbol alfanumerik, semisal @ atau &.
Bakteri dengan kombinasi warna yang diinginkan kemudian bisa ditumbuhkan dalam sebuah media agar. Lalu ditambahkan lapisan nitroselulosa agar tidak bergerak / bercampur.
Agen rahasia yang ingin membaca pesan itu kemudian bisa menempelkan kertas nitroselulosa yang dihasilkan ke sebuah media agar yang mengandung bahan kimia tertentu. Ini akan mengaktifkan gen warna di dalam bakteri sehingga bisa dilihat.
Walt dan rekan-rekannya juga menambahkan metode pengamanan berupa gen resisten antibiotik tertentu. Gen ini bisa ditanam pada bakteri tertentu.
Bakteri dengan gen resisten itu akan menjadi pembawa pesan sebenarnya. Sedangkan bakteri lain, yang tidak resisten, akan berfungsi mengacaukan pesan.
Sehingga, jika kertas pesan sampai di agen lawan, sekalipun ia bisa mengaktifkan gen warnanya, yang tampil adalah pesan yang dikacaukan.
Sedangkan bagi agen yang dituju, ia bisa menambahkan antibiotik tertentu sebelum 'menyalakan' pesan yang diterima. Antibiotik ini akan mematikan bakteri yang tidak memiliki gen resisten.
Pesan pertama yang ditulis dengan bakteri itu ditampilkan di Proceedings of the National Academy of Sciences. Isi pesannya adalah: this is a bioencoded message from the walt lab @ tufts university 2010.
sumber http://www.detikinet.com/read/2011/09/29/145017/1733331/511/bakteri-menyala-bisa-antarkan-pesan-rahasia
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Tufts University, David Walt, dan George Whitesides dari Harvard. Keduanya melakukan penelitian dengan bakteri E. Coli.
Seperti dikutip detikINET dari ScienceMag, Kamis (29/9/2011), keduanya memanfaatkan tujuh koloni bakteri E. Coli. Kemudian, setiap koloni ditambahkan gen protein dengan warna yang berbeda-beda.
Dari situ, didapatkan 49 kombinasi warna yang bisa diterjemahkan pada 26 huruf alfabet dan 23 simbol alfanumerik, semisal @ atau &.
Bakteri dengan kombinasi warna yang diinginkan kemudian bisa ditumbuhkan dalam sebuah media agar. Lalu ditambahkan lapisan nitroselulosa agar tidak bergerak / bercampur.
Agen rahasia yang ingin membaca pesan itu kemudian bisa menempelkan kertas nitroselulosa yang dihasilkan ke sebuah media agar yang mengandung bahan kimia tertentu. Ini akan mengaktifkan gen warna di dalam bakteri sehingga bisa dilihat.
Walt dan rekan-rekannya juga menambahkan metode pengamanan berupa gen resisten antibiotik tertentu. Gen ini bisa ditanam pada bakteri tertentu.
Bakteri dengan gen resisten itu akan menjadi pembawa pesan sebenarnya. Sedangkan bakteri lain, yang tidak resisten, akan berfungsi mengacaukan pesan.
Sehingga, jika kertas pesan sampai di agen lawan, sekalipun ia bisa mengaktifkan gen warnanya, yang tampil adalah pesan yang dikacaukan.
Sedangkan bagi agen yang dituju, ia bisa menambahkan antibiotik tertentu sebelum 'menyalakan' pesan yang diterima. Antibiotik ini akan mematikan bakteri yang tidak memiliki gen resisten.
Pesan pertama yang ditulis dengan bakteri itu ditampilkan di Proceedings of the National Academy of Sciences. Isi pesannya adalah: this is a bioencoded message from the walt lab @ tufts university 2010.
sumber http://www.detikinet.com/read/2011/09/29/145017/1733331/511/bakteri-menyala-bisa-antarkan-pesan-rahasia
Category: Serba-serbi Teknologi
Related posts:
If you enjoyed this article, subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
POST COMMENT
0 komentar:
Post a Comment